Travelers, tak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan akan pangan adalah kebutuhan pokok manusia. Maka dari itu, bahan pangan utama seperti padi dan beras menjadi sangat penting untuk dijaga ketersediaannya. Karena tentu saja, kelangkaan sumber pangan utama masyarakat Indonesia seperti beras bisa menjadi krisis yang sangat berbahaya. Jadi, apapun alasannya. Beras dan padi mutlak harus diamankan.
Swadaya beras |
Berangkat dari kesiagaan tersebutlah, masyarakat trasional Bima menurunkan tradisi Uma Lengge. Pada dasarnya Uma Lengge merupakan lumbung padi yang dibuat menyerupai rumah tiga tingkat dan dibangun berjauhan dari rumah induk. Jadi, Uma Lengge ini merupakan tempat penyimpanan beras atau lumbung padi, atau yang kini fungsinya sama dengan rice-box modern di rumah rumah kota besar. Konon, persediaan padi yang disimpan di dalam Uma Lengge adalah persediaan makan selama setahun.
Rice box modern tempat menampung beras |
Uniknya, masyarakat Bima membangun Uma Lengge pada kompleks tertentu yang terletak cukup jauh dari pemukiman warga. Kenapa? Jarak yang cukup jauh ini dimaksudkan agar apabila pemukiman warga mengalami kebakaran hebat, persediaan makan mereka akan tetap aman di kompleks Uma Lengge. Perlu travelers pahami bahwa masyarakat zaman dahulu masih belum memiliki pengetahuan untuk mengontrol api seperti sekarang. Masyarakat tersebut juga belum memiliki teknologi yang memadahi untuk mencegah efek domino yang akan ditimbulkan api yang dengan cepat akan merambat dari satu rumah ke rumah lain. Maka dari itu, solusi terbaiknya adalah membangun kompleks Uma Lengge pada jarak aman dari pemukiman warga yang rentan api dari kegiatan memasak, maupun penerangan di malam hari.
Uma Lengge, lumbung padi tradisional tempat warga menyimpan padi |
Struktur Uma Lengge sendiri merupakan konstruksi bangunan kerucut setinggi 5-7 meter. Material yang digunakan untuk membangun Uma Lengge merupakan empat pancang kayu, yang beratap dan berdindingkan alang alang. Daun pintu masuk Uma Lengge berjumlah tiga, dan keberadaan pintu ini pun memiliki arti tersendiri bagi masyarakat lokal. Secara turun temurun, dipercayai bahwa menutup dua daun pintu merupakan simbol bahwa pemilik Uma Lengge sedang berpergian untuk beberapa saat. Sedangkan, tiga daun pintu yang tertutup mengindikasikan bahwa pemilik Uma Lengge sedang berpergian jauh dan tidak akan kembali dalam waktu yang cukup lama. Konstruksi Uma lengge yang terdiri tiga tingkat ini juga tak kalah uniknya lho travelers, karena ternyata masing masing tingkatannya memiliki fungsi laten tersendiri ...
- Lantai dasar/ ground (atau biasa disebut kolong), digunakan untuk menyimpan ternak.
- Lantai pertama, berfungsi sebagai ruang tamu
- Lantai kedua, digunakan sebagai kamar tidur sekaligus dapur.
- Dan Lantai tiga, merupakan tempat dimana padi dan bahan makanan disimpan.
3 level construction of Uma Lengge |
kompleks Uma Lengge |
Walaupun terlihat sederhana, ternyata membuat sebuah Uma Lengge tidaklah mudah. Pembangunan sebuah Uma Lengge bisa memakan waktu 1 hingga 3 tahun, dengan menggunakan 14 macam kayu yang berbeda dan 3 macam tali untuk konstruksinya. Pembangunan Uma Lengge dilakukan secara gotong royong yang dikenal masyarakat Bima sebagai Karawi Kaboju, dan melibatkan proses upacara adat dan pemanjatan doa untuk keberhasilan dan keselamatan pada saat proses pengerjaannya.
Additional Information of Uma Lengge
Arti : Uma (rumah), Lengge (kerucut/ menyilang)
Warisan : Nenek moyang suku Bima (Mbojo)
Persebaran tradisi : Sambori, Wawo, Donggo
Inspired by perjalanan Ring of Fire Adventure kompas Tv, edisi Sabtu 6 Agustus 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar